Jumat, 03 Mei 2013

Penelitian Tindakan Kelas


A. Pengertian Laporan Penelitian Tindakan kelas
Apabila guru sudah merasa puas dengan siklus yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan kegiatan. Penyusunan laporan ini tidak akan sulit jika guru sejak awal guru sudah disiplin mencatat apa saja yang ia lakukan.
Membuat karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian akan lebih mudah dari pada menulis sebuah artikel karena lahan tulisa sudah dipenihi dengan catatan-catatan tindakan dengan siklusnya. Pada akhir tulisan hanya tinggal menyampaikan hasil temuan yang berupa keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaanya, ditutup dengan rekomendasi saran.[1]
Dari segi etimologis, laporan berasal dari kata lapor yang berarti segala sesuatu yang dilaporkan, sedangkan laporan penelitian dimaknai sebagai laporan berdasarkan penelitian pada sesuatu. Beranjak dari pengertian tersebut, maka laporan PTK kita maknai sebagai laporan yang disusun berdasarkan penelitian yang dilakuakn secara sistematis.[2]
Menyusun laporan penelitian diperlukan pedoman penulisan yang bisa digunakan acuan peneliti sehingga tidak ditemukan variasi bentuk. Misalnya untuk laporan PTK guru/pengawas disesuaikan pedoman yang ditetepakan Diknas.[3]

      B. Manfaat Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Laporan penelitian, termasuk PTK menggambarkan mengapa laporan penelitian dilakukan, apa landasan teorinya, bagaimana cara melakukannya, dan bagaimana hasilnya. Sehubungan dengan itu, laporan penelitian akan mengungkap banyak banyak hal tentang masalah yang akan diteliti. Andaikata laporan ini tidak ada, maka orang lain tidak akan pernah tahu tentang hasil penelitian tersebut.[4]
Manfaat laporan PTK secara umum adalah sebagai dokumentasi dari penelitian yang dilakukan, sebagai media untuk mendesiminasikan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya, dan sebagai acuan untuk tindak lanjut hasil penelitian tersebut.[5]
Disamping itu, laporan PTK sangat bermanfaat khususnya untuk guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran di kelasnya, diantaranya:
1.      Mendapat pengalaman nyata untuk memperbaiki pembelajaran.
2.      Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk inovasi pembelajaran.
3.      Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas.
4.      Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.
5.      Guru lebih percaya diri untuk berkembang secara profesional maupun akademik.
6.      Guru berperan aktif menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.[6]