Definisi Pengelolaaan Kelas
Pengelolahan
kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.[1]
Dalam
pembelajaran di kelas, guru merupakan manajer. Dengan pengertian ini guru
adalah orang yang menjalankan tugasnya manajemen tentunya menekankan pada
keharusan adanya kemampuan yang harus dimilki guru dalam manajerial.
Kelas bukanlah
semata-mata suatu ruangan tempat belajar mengajar antara guru dengan siswa,
serta bukan hanya suatu bangunan fisik yang terdiri peralatan belajar mengajar.
Tetapi lebih dari itu, kelas merupakan suatu organisasi kecil yang unik dalam
pendidikan nasional. Dikatakan sebagai organisasi kecil karena walaupun lingkup
anggota dan struktur yang terbatas, tetapi kelas memiliki sifat umum
sebagaimana layaknya organisasi.
Prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah:[2]
1.
Kehangatan dan keantusiasan
Hangat dan antusias sangat diperlukan dalam proses belajar
mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan
antusias pada tugas atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolahan kelas.
2.
Tantangan,
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang
akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar, sehingga mengurangi
kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3.
Bervariasi,
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru,
pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan,
dan meningkatkan perhatian anak didik. Kevariasian dalam penggunaan apa yang
telah disebutkan di atas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolahan kelas
yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4.
Luwes,
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya
dapat mencegah munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar
mengajar secara efektif. Keluwesan dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan
sebagainya.
5.
Penekanan pada hal positif,
Pada dasarnya mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang
negative.
6.
Penanaman disiplin diri,
Tujuan akhir dari pengelolahan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar
terjadi interaksi belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik. Dalam kegiatan belajar, pengaturan kelas dan pengajaran keduanya
sangatlah penting dan saling tergantung. Untuk mencapai keberhasilan pengajaran
sangat tergantung pada tehnik pengelolaan kelas serta pengorganisasiannya.
Pengorganisasian kelas adalah suatu rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan
dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, yang meliputi[3]:
a.
Tujuan pengajaran, merencanakan dan merumuskan tujuan instruksional
yang hendak dicapai.
b.
Waktu yang tersedia dalam jadwal untuk setiap pelajaran.
c.
Pengaturan ruang belajar dan perabot pelajaran di kelas.
Pengaturan siswa dalam belajar (individu atau
kelompok).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar